Kamis, 25 Agustus 2011

Bismillahirrahmanirrahim....

Alhamdulillah Allah memberikanku nikmat yang sangat banyak di minggu-minggu terakhir Ramadhan kali ini. Terutama nikmat waktu luang, yang meskipun hanya seminggu bisa kunikmati tapi Insya Allah akan manfaatkan dengan maksimal.

Seperti subuh ini, adikku bersedia untuk kuajak sholat subuh di mesjid. Ya, alhamdulillah aku beruntung mempunyai adik lelaki yang secara fisik lebih besar dari aku. Tetapi justru karena itulah aku merasakan kenyamanan dan terlindungi.

Hm, kembali ke cerita subuh ini. Alhamdulillah Allah mempertemukanku dengan subuh jumat terakhir di Ramadhan. Dengan sujud sajadah yang tentunya tak bisa kutemui setiap saat.

Surah As-Sajadah yang dibacakan imam, mengingatkanku dengan hafalan surah As-Sajadah-ku tiga tahun yang lewat. Astgafirullah, sekarang kesibukanku membuatku lupa untuk menjaga hafalan itu. Ya, kata adik dan Mama, "dunia-dunia, yang dikejar". Dan tidak seperti tiga tahun yang lewat aku bisa mengikuti imam karena aku hafal surah itu. La Haula Wa Quwatta Illabillah...

Tapi, meskipun demikian tetap ada tekad di hati ini untuk kembali menghafal surah-surah yang sudah lalai untuk kujaga. Justru ketika aku mulai menginjak bangku kuliah hingga menjelang semester tujuh ini, hafalanku semakin berkurang. Aku lalai untuk menjaganya.

Caraku untuk meraih, mempertahankan dan meningkatkan prestasiku duniaku harus kembali kuseimbangkan dengan caraku untuk meraih prestasi akhiratku. Dan aku rindu dengan ustad serta ustadzah pembimbingku dulu saat menghafal ayat demi ayat hingga surah-surah dalam Al-Qur'an. Tidak hanya sekedar menghafal tetapi juga membimbig tajwidku yang acapkali keliru.

Subuh di jumat terakhir ramadhan kali ini kembali mengingatkanku akan hafal-hafalan yang terlalaikan. Aku harus kembali bermuhasabah diri.

Dan satu lagi kebiasaan kami berdua setelah sholat subuh di mesjid adalah mengunjungi rumah nenek atau yang biasa kami panggil "mamah". Tapi, beliau telah tiada dan rasanya ada yang aneh. Meskipun kami tetap mengunjungi beliau di kala subuh tetapi dalam bentuk ziarah ke makam beliau.

Ya, Ramadhan tahun demi tahun selalu menyisakan kenangan. Dan ini adalah Ramadhan kami tanpa sosok "mamah". Semoga beliau diberikan syafaat di alam kubur.

Hm, semoga besok masih diberi kesempatan untuk menghirup udara subuh dan nikmat yang luar biasa dari Sang Pemberi Nikmat.

KP, 26 Agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar