Sabtu, 30 Juli 2011

Bila Cinta Datang Sebelum Waktunya

Bismillahirrahmanirrahim.....

Hallo sobat....
Ketemu lagi dengan notes saya. Tapi kali ini notes-nya agak sedikit beda ya. Tema yang diangkat tentang sebuah rasa yang datang di saat yang belum tepat waktunya. Pasti sudah bisa menebakkan. Dari judul juga bisa tertebak dan meskipun ada sebagian yang menganggap tema ini sedikit basi tapi semoga bisa bermanfaat ya.

Aih, ngomongin soal cinta kayaknya tak ada habis-habisnya ya. Apalagi lirik-lirik lagu, buku-buku bahkan film-film yang temanya tentang cinta laris manis di pasaran. So, sebenarnya wajar nggak sih rasa itu datang dengan lawan jenis kita ??

Treteng....jawabannya adalah sangat wajar. Eits, tapi tunggu dulu jangan mengartikan wajar itu lalu bebas untuk mengapresiasikannya dalam bentuk "pacaran". Wajar di sini dalam pengertian dia halal untuk kita.

Tapi, gimana ya dengan rasa cinta yang datang sebelum waktunya ?

Nah, awalnya saya berpikir rasa cinta dan suka dengan lawan jenis yang kadang terekspresi secara berlebihan itu cuma ada di masa sekolah saja khususnya SMU. Tapi ternyata tidak bahkan ketika seseorang yang sudah duduk di bangku kuliah atau bekerja pun suatu saat akan mengalami hal itu.

Lho, kok bisa. Iya, sobat kadang kala interaksi dengan lawan jenis itu memunculkan perasaan itu. Meskipun kita tidak melihat orang itu hanya dari sisi kecantikan atau ketampanan saja tetapi juga keshalihannya.

Nah, setelah saya obrak-abrik beberapa referensi buku-buku di rumah, browsing dan juga buletin "BIR" dulu, akhirnya saya menemukan beberapa tips untuk menjaga hati ini bila dia datang sebelum waktunya :

Pertama, Lupakan orang itu bukan dengan kata "mencoba" tapi "HARUS". Why ? Kalo mau menjaga hati jangan setengah-setengah, lupakan saja. Wong dia belum halal bagi kita kok. Lebih baik kita meningkatkan cinta kita dengan Sang Maha Cinta dan keluarga kita.

Kedua, Pikirkan tentang kekurangan pada dirinya atau hal-hal yang pernah menyakiti hati kita. Lho ? Nah, ini dia kadang kala ketika menyukai seseorang maka yang diingat adalah masa-masa indah bersama dirinya. Maka dari itu tidak ada salahnya kita mengimbangi pikiran-pikiran itu.

Ketiga, Lebih baik perbanyak aktivitas yang menyita waktu dan tenaga kita. Kan bisa capek ?? Memang kita jadi capek tapi paling tidak itu bisa mengurangi pikiran-pikiran kita tentang si dia. Bukankah kalau memperbanyak aktivitas maka yang akan dilakukan hanya bekerja, bekerja dan bekerja bukan memikirkan dia.

Keempat, Nah yang ini saingi perasaan itu dengan lebih meningkatkan rasa cinta pada Sang Maha Cinta. Ya rasa cinta kepada Allah lah yang harus kita tingkatkan porsinya. Bukankah dengan mencintai Allah maka kita akan merasa lebih tenang dan lebih dekat.

Kelima, Kalau perlu jauhi berinteraksi langsung ataupun tidak langsung dengan orang tersebut. Kalau pun kita memerlukan interaksi dengan orang tersebut, lebih baik seperlunya saja.

Keenam, Perbanyaklah doa dan ibadah. Bukankah hanya Allah yang mampu membolak-balikkan hati. Mintalah kepada Allah agar di balikkan hati dan menghambarkan perasaan itu.

Nah, ada lagi cara lain untuk menjaga hati.
Yuk, intip sebentar Q.S Al-Ahzab yang artinya :
“Sesungguh kaum muslimin dan muslimat kaum mukminin dan mukminat kaum pria yg patuh dan kaum wanita yg patuh dan kaum pria serta wanita yg benar (imannya) dan kaum pria serta wanita yg sabar (ketaatannya) dan kaum pria serta wanita yg khusyu dan kaum pria serta wanita yg bersedeekah dan kaum pria serta wanita yg berpuasa dan kaum pria dan wanita yg menjaga kehormatan (syahwat birahinya) dan kaum pria serta kaum wanita yg banyak mengingat Allah. Allah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yg besar.” (Surat Al-Ahzab : 35)

Dan hadist Rasulullah SAW, yang artinya :
“Wahai sekalian para pemuda barang siapa diantara kalian telah mampu baah (menikah dgn berbagai macam persiapannya) hendak menikah krn menikah lbh menundukan pandangan dan lbh menjaga kehormatan. Barang siapa yg belum mampu menikah hendaklah puasa krn puasa merupakan wijaa (pemutus syahwat) baginya.” HR. Bukhori (4/106) dan Muslim (no. 1400) dari Ibnu Masud

Jadi, kesimpulan dari ayat dan haids di atas adalah "berpuasa-lah" kalau belum mampu dan ingin benar-benar menjaga hati. Tapi kalau sudah mampu ya menikah-lah. Dan itu akan melindungimu dari perasaan-perasaan yang memang belum waktunya.

Demikian dulu notes saya kali ini. Semoga bermanfaat khususnya bagi mereka yang sedang disapa oleh rasa cinta yang belum waktunya.

Permai, 31 Juli 2011

Referensi :
The Power Of Love karangan O.Solihin
Adakah Pacaran Secara Islami ? karangan Abu Al-Ghifari
Al-Qur'an
ainuamri.blogspot.com

Serba-Serbi Ramadhan^_^

Bismillahirrahmanirrahim

Hallo, Sobat ...
Bagaimana kabar kalian ? Trus, bagaimana dengan persiapan jelang Ramadhan yang tinggal 2 hari lagi.

Nah, kali ini saya mencoba untuk menuliskan tentang serba-serbi puasa Ramadhan. Insya Allah materi ini akan saya sampaikan untuk adik-adik pembinaan di hari ahad besok. Semoga bermanfaat ya. Oke, let's go it.

Puasa . . .
Hm, apa yang kalian tahu tentang puasa ?

Puasa itu merupakan salah satu rukun islam yang ketiga. Kita mulai membahasnya dari segi pengertiannya secara bahasa dan istilah.

Puasa itu sendiri berasal dari kata shaum, yang artinya secara bahasa berarti menahan atau mencegah. Sedangkan menurut istilah puasa itu sendiri berarti menahan diri dari makan dan minum serta segala hal atau perbuataan yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan syarat tertentu , untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.

Sekarang yuk, kita lihat dulu firman Allah tentang perintah puasa di surah Al-Baqarah ayat 183 :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."

Dari ayat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa puasa itu hukumnya wajib di bulan Ramadhan. Dan ternyata sebagian ulama berpendapat bahwa puasa di bulan Ramadhan itu bukan dikhususnya hanya untuk umat islam saja tetapi juga diwajibkan kepada umat islam yang terdahulu yaitu sejak Nabi Adam. Jadi, intinya salah satu kewajiban seorang muslim adalah berpuasa di bulan Ramadhan.

Lalu, apa sajakah syarat wajib puasa di bulan Ramadhan. Nah, ada empat syarat yang saya kutip dari Kitab Sabilal Muhtadin karangan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary :\\
Pertama,beragama islam. Wajib bagi seseorang yang menganut agama Islam untuk melaksanakan ibadah puasa. Ini tadi berdasarkan pada perintah Allah dalam surah Al-Baqarah 183.
Kedua, berakal. Maksudnya di sini adalah orang yang berpuasa itu tidak kehilangan akalnya, seperti gila, pingsan atau mabuk.
Ketiga, baligh atau dewasa. Jadi di sini bagi anak-anak yang masih belum baligh tidak diwajibkan untuk berpuasa. Tapi, ada baiknya juga mengajarkan anak-anak sejak dini untuk berpuasa meskipun puasanya seperempat atau setengah hari.
Keempat, Kuasa untuk melakukannya menurut ukuran fisik dan menurut ukuran syara'. Maksudnya adalah mereka yang melaksanakan puasa harus sehat secara fisik. Jadi, di sini orang yang sedang sakit ataupun sudah uzur tidak diwajibkan lagi untuk berpuasa pun dengan seorang wanita yang lagi haid. Dan mereka diwajibkan untuk mengqada puasa bagi mereka yang sakit ataupun haid dan membayar fidyah bagi mereka yang sudah uzur.

Selain syarat wajib puasa ada juga rukun puasa
Yang pertama, adalah niat. Seorang yang hendak berpuasa wajib berniat dengan hati dan sunat melafalkannya dengan lidah setiap hari. Lho, kenapa ? Menurut Kitab Sabilal Muhtadin, setiap hari ketika berpuasa di bulan Ramadhan dianggap ibadah yang berpisah dan masing-masing ibadah memerlukan niat.
Adapun niat puasa di bulan Ramadhan, yaitu :

Nawaitu shauma godhin 'an adaai fardhli syahri ramadhaani haadzihis sanati lillahi wa'aalaa
Artinya : Sengaja aku berpuasa esok hari di bulan Ramdhan fardhu atasku karena Allah Ta'alaa.

Kemudian, yang kedua adalah menahan diri dari yang membatalkan puasa dari terbit matahari sampai terbenam matahari. Hal-hal yang membatalkan itu antara lain memasukkan sesuatu ke dalam yang dinamakan rongga ialah semua lubang yang terbuka. Misalnya makan dan minum, kemudian muntah dengan sengaja,Bersetubuh, Keluar mani (Istimna' ) dengan disengaja, Haid (datang bulan) dan Nifas (melahirkan anak), Hilang akal (gila atau pingsan), Murtad (keluar dari agama Islam).

Trus, apa saja ya hikmah yang terkandung di dalam berpuasa di Bulan Ramadhan. Ternyata begitu banyak hikmah yang bisa di dapat saat berpuasa di bulan Ramadhan. Antara lain dengan berpuasa maka akan mendidik dan melatih umat manusia untuk sabar dalam menjalani kehidupan. Bukankah di saat puasa kita harus menahan amarah, nafsu dan sifat-sifat mazmumah lainnya. Selain itu hikmah lainnya adalah mengajarkan umat manusia untuk lebih peduli dengan kondisi ekonomi di sekitarnya. Denan berpuasa maka kita akan dapat merasakan bagaimana mereka yang harus rela menahan lapar karena tidak mempunyai uang untuk membeli makanan. Dari segi kesehatan pun puasa sangat bermanfaat untuk fisik dan rohani.

Demikian dulu notes saya hari ini. Semoga bisa bermanfaat . Dan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa. Semoga puasa Ramadhan menjadikan diri lebih baik.

Selasa, 26 Juli 2011

Catatan Hati Seorang Anak Perempuan

Bismillahirrahmanirrahim...

Saya mencoba menuliskan catatan hati seorang anak perempuan . Cerita ini adalah cerita seseorang yang saya rangkai menjadi kata. Semoga bisa diambil ibrahnya.

***
"Karena aku terlahir sebagai seorang anak perempuan, yang selalu di jaga dan dilindungi. Dan tanggungjawab seorang ayah lebih besar untuk membesarkan anak perempuannya hingga dia menghantarkan anaknya menuju akad nikah dan mencium bau surga. Dan itu bukanlah hal yang mudah."

Kucoba kutip kata-kata ini dari seorang anak perempuan yang kini telah menginjak dewasa. Ya, anak perempuan yang pernah berprasangka bahwa yang dilakukan orang tuanya selama ini over protectif.

Bagaimana tidak, di saat kawan-kawan seusianya menikmati masa-masa remaja dengan segala kegembiraan, kesenangan bahkan bisa melakukan semuanya dengan suka hati. Tetapi tidak dengan dirinya.

Sejak kecil kehidupannya lebih banyak dihabiskan di rumah, sekolah bahkan kampus. Meskipun kadang kala dia juga bermain di pasar saat-saat tertentu. Berbeda dengan teman-temannya yang bisa bermain sepuas hati. Bahkan berenang di sungai hingga azan magrib berkumandang. Dia hanya bisa bermain sungai apabila ada yang menemani.

Pun hingga sekarang anak gadis itu telah berinjak dewasa. Bukan usia yang muda lagi ketika seseorang sudah memasuki usia 20 tahun. Tetapi bagi orang tuanya usia itu masih usia anak kecil.

Segala tingkah laku dan aktivitas anak itu pun selalu saja di pantau. Bahkan untuk mengikuti sebuah aktivitas organisasi dia harus pintar-pintar memilah. Terutama terkait manajemen waktu.

Beberapa kali anak gadis itu mencoba untuk mengikuti beberapa organisasi yang menurutnya bagus. Tetapi seringkali pula orang tuanya memintanya untuk berhenti. Alasannya "terlalu banyak menyita waktumu".

Kadang dia selalu merasa ada diskrminasi antara anak perempuan dengan lelaki. Pun ketika dia mencoba mengutarakan argumennya bahwa Ayahnya pun dulu adalah seorang aktivis. Tapi jawabannya selalu "kamu anak perempuan, tidak baik terlalu sering di luar." Ya, kadang kala beberapa kegiatan organisasi apalagi ketika ada acara pastilah bisa sampai malam.

Dan inilah yang kerap disangkutpautkannya dengan penerapan manajemen waktu dari orang tuanya mengharuskannya tiba di rumah sebelum azan magrib berkumandang. Atau bahkan tidak diperbolehkan keluar rumah di kala malam hari. Kecuali untuk hal-hal penting dan jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah atau ada mahramnya.

Dan tahukah engkau anak perempuan itu terkadang merasa seperti robot bagi orang tuanya. Semua serba diatur. Mulai dari hal yang terkecil seperti pakaian sampai pada pilihan studinya. Dan masih berlanjut sampai dia duduk di bangku kuliah.

Tapi, dia berusaha menjalaninya dengan ikhlas. Apapun itu baginya kebahagiaan dan kebanggaan orang tua adalah nomor satu baginya. Meskipun dia kadang merasa berat untuk menjalani tapi ada satu keyakinan dirinya bahwa doa orang tua lah yang akan mempermudah jalannya.

Kadang dia berpikir, mengapa dia tidak memiliki orang tua yang demokratis terhadap anaknya ? Membiarkan anak memilih sesuka hatinya ?

Perenungan demi perenungan itulah yang kemudian membawanya pada satu jawaban "karena orang tuanya adalah orang tua yang sangat menyayangi anaknya, ingin melindungi dan selalu memberikan yang terbaik untuknya. Meskipun kadangkala cara yang mereka lakukan tidak sesuai dengan dirinya.

***

Nah, semoga cerita ini bisa memberikan ibrah. Apapun yang dilakukan oleh orang tua semua karena mereka menyayangi anak-anaknya.

^_^

Banjarmasin, 27 Juli 2011
di kala siang yang cerah