Selasa, 27 September 2011

Entahlah :(

Bismillahirrahmanirrahim. . .

hari ini tepat memasuki hari ketiga pengumpulan skiripsi. Kawan-kawanku justru sudah siap untuk mengumpulkan ringkasan skiripsi. Data dan surat persetujuan objek sudah mereka dapatkan dengan mudah. Sedangkan aku. . . .

Aku masih harus menunggu dalam harap-harap cemas. Bagaimana tidak, tadi aku mencoba untuk konfirmasi dan ternyata pimpinan cabang sedang ke mataram. Jadi, mau tidak mau harus menunggu kedatangannya. Dan saat aku menanyakan kemungkinan untuk diterima sebagai objek penelitian jawabannya "belum bisa menjawab karena keputusan pimpinan".

Allah....
waktunya sangat mepet, hanya tersisa 3 hari lagi. Berserah denganMu memang satu-satunya cara untuk menenangkan hati dan pikiran selain berusaha tentunya. Gelisah, ketakutan dan keraguan mulai menggelayuti pikiran.

Semoga semuanya berakhir dengan indah dan baik-baik saja. Amiinn

Jumat, 23 September 2011

Perjalanan Awal Skiripsiku

Bismillahirrahmanirrahim. . .


Ops, aku terlupa untuk merekam memori perjalanan menuju pembuatan proposal dan skiripsiku. Yah, meski terlewat tapi tak masalah lah. Aku mulai menulis walau lampau. Hehehe...

Awalnya, aku sempat ragu untuk program skiripsi semester ini. Tapi, berkat doa dan dukungan dari ortu aku mencobanya. Mulai mencoba mengerjakan perlahan di saat liburan lebaran kemarin.

Ternyata Allah mempermudah jalanku perlahan demi perlahan. Berawal ketika aku mencari objek untuk peelitian. Awalnya aku ingin konsen ke ASP, tapi setelah berpikir ulang lagi akhirnya aku beralih ke Ak.Syar. Dan alhamdulillah aku kembali memudahkanku dengan bertemu orang-orang yang siap membantuku.

Pertama, adalah kawan di FLP. Tapi, ternyata aku keduluan dengan kawanku. Akhirnya aku banting stir ke bank yang lainnya. Dan disini ada kawan kakak sepupuku Ka Udin. Aku sudah sejak SMP kenal beliau. Dari bertanya-tanya kemudian aku diarahkan beliau untuk membuat surat dan mengajukannya.

Tanggal 15 September 2011 aku datang ke Bank yang terletak di samping kebun bunga. Meski aku agak ragu awalnya tapi tetap kucoba dan aku langsung menghadap customer service untuk mengantar surat. Syukurlah, di sini aku diterima dengan sangat baik dan ramah. I like this service.

Next, aku diminta ke lantai dua menghadap Mbak Dewi. Aku juga diterima dengan baik dan ramah di sini. Meski disuruh menunggu aku tetap senang dan santai saja. Ternyata pimpinannya sedang ke Jakarta untuk mengikuti training dan aku diberi pilihan apakah suratnya di tinggal atau aku kembali lagi ke Bank di hari senin. Dan aku putuskan saja untuk suratnya di tinggal.

Nah, sebelum pulang aku ketemu dengan Ka Udin ternyata beliau berada di bawah. Dan langsung saja aku to the point untuk meminta bantuan dengan beliau. Alhamdulillah beliau akan membantu sebisanya.

Tanggal 19 September 2011 aku mulai konfirmasi via sms dengan Mbak Dewi. Karena pimpinannya baru datang dari Jakarta dan masih sibuk jadinya masih belum dibaca. Dan disini aku sempat was-was juga.

Alhamdulillah tanggal 21 September di hari rabu aku kembali konfirmasi. Dan jawabannya aku diminta datang untuk ngobrol dengan pimpinannya jam dua siang. Meski lelah karena aku mengikuti dies natalis tapi tetap semangat untuk datang ke Bank.

Telat beberapa menit, tapi tetap diterima dengan baik. Binggung juga sih mau ketemu siapa dulu. Untungnya Mbak Dewi cepat membalas smsku dan mengatakan aku ketemu dengan beliau dulu. Disini yang menambah aku suka dengan bank ini, satpamnya ramah banget. Ditanya apa yang aku perlukan dan aku bilang mau ketemu dengan Mbak Dewi. Sudah ada janji, tanya beliau lagi. Aku bilang saja sudah.

Untunglah aku tak lama menunggu. Aku di suruh langsung ke lantai dua menemui Mbak Dewi. Sampai di lantai dua aku menunggu beberapa menit kemudian disuruh ke bawah lagi untuk ketemu pimpinannya. Katanya di sebelah kiri.

Celingak-celinguk lah aku di lantai bawah itu. Mau nanya masing-masing orang sedang ibuk. Mau nanya Ka udin beliau lagi ngobrol dengan orang. Eh, ternyata yang harus aku temui adalah Ka Udin. Alhamdulillah, ngobrol ringan saja tentang apa yang aku perlukan. Jadinya, aku tinggal mengetik saja data apa yang aku perlukan. Nanti mereka akan menyiapka data tersebut.

Pulangnya aku mampir sebentar ke gramedia. Nemu buku-buku yang diperlukan tapi harganya mahal-mahal. Ya, aku beli saja satu dulu harganya Rp 100.000 judulnya Bank Islam. Eits, aku ketemu juga dengan kawan-kawan yang ikut pembekalan guru SMK. Bincang-bincang sebentar dan tukeran no.hp. Ternyata mereka asyik euy. Sayangnya aku nggak jadi ikut pendampingan guru SMK. Karena ada beberapa pertimbangan khusus akhirnya batal.

Keesokannya hari kamis tanggal 22 September aku ke kampus dulu untuk mengurus beberapa hal. Sekalian meminta jadwal penyusunan skiripsi, pulang sebentar dan menunggu zuhur. Setelah itu aku mencari rental untuk ngeprint apa yang harus aku siapkan. Di bank sendiri karena pimpinannya sedang keluar dan aku buru-buru kutitip dengan Pak Satpam yang ramah. Katanya nanti disampaikan.

So, sekarang menunggu jawabannya saja. Mudahan semoga dimudahkan segala urusanku.

Tiya_Aulia
Banjarmasin, 23 September 2011

Rabu, 21 September 2011

Bismillahirrahmanirrahim. . . .

Syawal hari kedua. Aku bersyukur tak terhingga ketika nikmat itu datang. Rezeki yang diberikan Illahi dan kenikmatan untuk menikmati Syawal begitu terasa. Dan kami sekeluarga memiliki kesempatan untuk berjalan-jalan keluar daerah. Tujuan kami kali ini adalah Pelaihari.

Rencana awal berangkat pukul tujuh pagi. Yah, seperti biasa pekerjaan rumah membuat perjalanan kami molor hingga pukul sembilan pagi. Tapi, tak apa yang penting kan jadi berangkat. Hahahayy...

Hm, sebelum melanjutkan perjalanan kami mampir terlebih dahulu ke Gambut tepatnya warung Baiti. Nah, ini dia yang aku suka, itik gambut dan sambal masak habang yang wuiihh...enak tenan pokoknya. Abah membeli lima bungkus, rencananya untuk di makan di perjalanan nantinya.

Next, perjalanan pun dlanjutkan. Tapi kalo boleh jujur, aku agak was-was juga. Maklumlah drivernya adikku, yang baru belajar atau bisa mengemudikan mobil. Tapi, tetap dinikmati perjalanannya.

Subahanallah, perjalanan yang kami lakukan cuma berempat ternyata sangatlah berkesan dan begitu menyenangkan. Bagaimana tidak, di dalam mobil tak pernah diam. Selalu saja ada yang jadi bahan tertawaan. Ya, paling tidak itulah cara kami agar tidak mengantuk, terutama drivernya. Hehe...

Sepanjang perjalanan inilah yang sangat kunikmati. Pemandangan yang sungguh indah. Pepohonan di sepanjang jalan. Panorama perbukitan yang takkan pernah kutemui di kota. Dan aku sengaja tidak membaca buku di dalam mobil hanya untuk menikmati keindahan dari Sang Maha Pencipta.

Kali ini aku tidak mabuk di perjalanan. Maklumlah adikku tidak ngebut membawa mobilnya. Dan ini yang sangat aku sukai, santai dan bisa menikmati perjalanan.

Sawah-sawah yang terhampar luas sungguh menambah keindahan perjalananku kali ini. Meskipun beberapa perbukitan yang aku lewati gundul. Katanya ada yang di gundul untuk mencari biji besi ataupun batu bara. Sayang sekali padahal, seandainya masih hijau pastilah lebih baik.

Satu tempat yang sebenarnya ingin aku singgahi adalah gunung kahayangan. Banyak yang bilang panoranama gunung ini sangat bagus. Dan saat melewatinya ternyata sebuah pegunungan yang ada tempat untuk bersantai di puncaknya. Pantas saja dari atas puncak gunung kahayangan bisa melihat semua panorama kota Pelaiharai. Inginnya aku ke sana. Tapi, adikku mana berani. Dia takut karena jalan menuju ke sana berkelok-kelok dan agak curam.

Di pinggir jalan, aku lupa apa nama jalannya, kami mampir untuk membeli penganan. Dan yang paling aku suka di warung itu ada upak dan kerupuk gumbili. Ini dia my favorite snack. Mantap dah kalo ngemil yang dua ini. Apalagi kalau upaknya masih hangat-hangat dan lagi pake gula habang. Hm,,,enaaakkk tenan pokoknya.

Kira-kira kami sampai di Pantai Tangkisung sekitar pukul dua belas siang. MAsya Allah macetnya jalan dan beriaknya manusia. Pantai benar-benar seperti sarang manusia. Apalagi panasnya yang minta ampun.

Dan keadaan ini kami manfaatkan untuk makan siang di dalam mobil. Sambil meikmati itk yang sueeddaaapppp sekali. Hm, jadi kepengen makan lagi.

Akhirnya dapat tempat parkir juga untuk mobil. Meskipun lumayan jauh dari pantai dan sepertinya juga akan lama untuk keluar dari tempat parkiran ini. Parkirannya tidak teratur sih.

Nah, pas sampai di tempat parkiran yang di depan mesjid azan zuhur berkumandang. Sambil menunggu yang lain sholat aku menikmati angin sepoi-sepoi di sekitar perkampungan pantai ini. Kalau aku amati sepertinya kebanyakan penduduk di desa ini bukanlah orang asli banjar. Maksudku sih tidak semua penduduknya pribumi. AKu melihat dari logat bahasa mereka. Seperti ada yang memakai logat makasar, jawa.

Tapi, inilah Indonesia kan. Punya banyak suku dan bahasa yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Begitu juga dengan Pelaihari salah satu kota di Kal-Sel. Keanekaragaman bukan membuat mereka terpecah belah justru akan membuat mereka lebih bersatu dan beradaptasi dengan masyarakat sekitar.

Sempat sangat kecewa juga sih. Ke pantai tapi tak mencicipi dinginnya air pantai menerpa kaki. Habis orangnya bejibun. Cuma menikmati es nyirur dan beli beberapa aksesoris buat oleh-oleh. And finally, aku membeli bros berbentuk kura-kura yang kecil dan gantungan kunci kura-kura. Ternyata gantungan kuncinya "batagar". Ckckckck. Pantasan harganya murah daripada yang lain. Kalau yang lain harganya Rp 5.000 per pacs dan kagak mau kurang sama sekali. Eh, yang ini mau kurang harganya cuma Rp 10.000 dapat empat. Gimana nggak tergiur walau akhirnya kecewa. Hiks...

Kira-kira tak sampai juga satu jam di sana. Pulang deh...Maklum kalau kebanyakan orang malah nggak asyik..Di pantai kan enaknya kalau sunyi dan tidak terlalu panas udaranya. Tapi, sudahlah...pulang dengan rasa kecewa. Tanpa satu kali pun foto di pantai. Mungkin lain kali sajalah bisa berfoto ria di pantai.

Meskipun begitu pulangnya kami mampir sebentar ke mesjid Syuhada. Mesjid ini merupakan mesjid terbesar di kota Pelaihari. Senang rasanya berfoto beberapa kali di sana. Sesambil menikmati angin yang bertiup sangat sejuk dan tentu saja angin itu membuat mataku mengatuk.

Mungkin sekitar setengah empat kami memulai perjalanan pulang dari Mesjid Syuhada. Hm, diperjalanan pulang aku kembali melewati Gunung Kahayangan. Dan melihat beberapa pengendara motor yang termundur jalannya. Maklumlah jalannya terjal dan beliku untuk sampai ke sana.

Selain itu, ada juga mobil Pic Up yang terbalik. Penumpangnya kemungkinan selamat semua sih. Karena aku melihat nggak ada yang luka-luka.

Nah, sebelum pulang ke Banjarmasin kami mampir ke rumah makan subur group. Tempatnya tepat di seberang Bandara. Aku memesan Mie Ayam dengan es teh. Meski kagak habis makannya. Di sini aku melihat seorang kakek yang menjual sapu lidi yang beliau bawa empat buah. Menawarkannya ke setip pengunjung yang sedang makan. Untunglah ada yang beli.

Aku yang terbiasa menikmati suasana sendiri memilih duudk di atas ayunan yang ada di depan tempat makan itu. Dan ternyata ada seorang anak perempuan. Awalnya aku mengira dia adalah anak salah satu pengunjung. Ternyata dia anak paman parkir. Aku yang suka berkenalan dan bincang-bincang dengan anak kecil, jadi asyik dengan anak itu yang ngomong bahasa jawa. Ora ngerti aku dek...

Nah, aku salut sama anak itu. Aku kasih jagung rebus malah nggak mau. Katanya takut dimarahi bapaknya. Ternyata setelah aku paksa dia manggil bapaknya. Da bapaknya adalah tukang parkir yang ada disitu. Aku diajak ngobrol sama beliau. Bincang-bincang ringan.

Hingga menjelang senja kami masih menikmati suasana bandara. Nah, ternyata setelah kuperhatikan kakek itu belum pulang. Masih ada sisa satu sapu lidi beliau yang belum laku. Kami memanggil beliau dan beliau menawarkan harga 7000 rupiah. Ditawar 5000 rupiah kagak mau, akhirnya tetap dibeli dengan harga 7000 rupiah. Tapi nggak nyesel juga ish membelinya. Sapunya bersih dan bagus. Akhirnya beliau pulang dengan sepeda ontelnya. Lumayan lah kalau empat buah sapu lidi terjual berarti beliau membawa pulang dua puluh delapan ribu rupiah.

Hampir isya baru kami pulang ke Banjarmasin. Syukurlah kami kembali selamat sampai di rumah. Dan setelah itu. tepar lah kami semua di rumah...

Good Night All..

Semoga saja akan ada perjalanan selanjutnya yang lebih menyenangnkan dan berkesan.