Jumat, 26 Agustus 2011

Proposal Skiripsi... Cayo ^_^

Bismillahirrahmanirrahim. . . .

Lebaran tinggal menghitung hari, itu artinya batas pengumpulan proposal skiripsi semakin dekat. Allah....aku rasa tak sanggup kejar tayang seperti ini. Tak ada persiapan apa-pun. Judul pun belum fix.

Aku tak tahu tahu lagi bagaimana menghadapi ini semua. Sebelum awal September aku harus memulainya. Why ?

Karena tanggal 7-11 September aku mengikuti pembekalan guru SMK. Itu artinya waktuku akan tersita seharian selama 5 hari. Allah...aku ingin menumpahkan semuanya tapi entah bagaimana caranya.

Aku ingin semuanya selesai. Kuserahkan padamu Rabbi....
Hanya padaMu kuberserah. Semoga Engkau membukakan hati dan pikiranku agar menemukan ide dan mampu menyelesaikan semua ini tepat waktu atau bahkan sebelum waktunya.

Dan untuk mempersiapkan semua ini. Aku berkomitmen akan mengurangi kegiatan-kegiatanku di luar. Apalagi aku akan mengikuti pendampingan guru SMK yang berarti aku bekerja. Lebih baik aku konsentrasi dan fokus pada skiripsi, kuliah dan pendampingan guru SMK.

Masih ada waktu dan aku tak boleh lalai. Waktu itu bagaikan awan dia terlihat diam namun terus bergerak ditiup angin. Dan aku tak ingin waktuku hilang dan terbuang percuma. Aku harus menyelesaikan proposal. Dan yakin aku pasti bisa.

Aku harus tutup telinga dan mata terhadap hal-hal yang bisa memancing konsentrasiku buyar.

KP, 26 Agus 2011

Kamis, 25 Agustus 2011

Bismillahirrahmanirrahim....

Alhamdulillah Allah memberikanku nikmat yang sangat banyak di minggu-minggu terakhir Ramadhan kali ini. Terutama nikmat waktu luang, yang meskipun hanya seminggu bisa kunikmati tapi Insya Allah akan manfaatkan dengan maksimal.

Seperti subuh ini, adikku bersedia untuk kuajak sholat subuh di mesjid. Ya, alhamdulillah aku beruntung mempunyai adik lelaki yang secara fisik lebih besar dari aku. Tetapi justru karena itulah aku merasakan kenyamanan dan terlindungi.

Hm, kembali ke cerita subuh ini. Alhamdulillah Allah mempertemukanku dengan subuh jumat terakhir di Ramadhan. Dengan sujud sajadah yang tentunya tak bisa kutemui setiap saat.

Surah As-Sajadah yang dibacakan imam, mengingatkanku dengan hafalan surah As-Sajadah-ku tiga tahun yang lewat. Astgafirullah, sekarang kesibukanku membuatku lupa untuk menjaga hafalan itu. Ya, kata adik dan Mama, "dunia-dunia, yang dikejar". Dan tidak seperti tiga tahun yang lewat aku bisa mengikuti imam karena aku hafal surah itu. La Haula Wa Quwatta Illabillah...

Tapi, meskipun demikian tetap ada tekad di hati ini untuk kembali menghafal surah-surah yang sudah lalai untuk kujaga. Justru ketika aku mulai menginjak bangku kuliah hingga menjelang semester tujuh ini, hafalanku semakin berkurang. Aku lalai untuk menjaganya.

Caraku untuk meraih, mempertahankan dan meningkatkan prestasiku duniaku harus kembali kuseimbangkan dengan caraku untuk meraih prestasi akhiratku. Dan aku rindu dengan ustad serta ustadzah pembimbingku dulu saat menghafal ayat demi ayat hingga surah-surah dalam Al-Qur'an. Tidak hanya sekedar menghafal tetapi juga membimbig tajwidku yang acapkali keliru.

Subuh di jumat terakhir ramadhan kali ini kembali mengingatkanku akan hafal-hafalan yang terlalaikan. Aku harus kembali bermuhasabah diri.

Dan satu lagi kebiasaan kami berdua setelah sholat subuh di mesjid adalah mengunjungi rumah nenek atau yang biasa kami panggil "mamah". Tapi, beliau telah tiada dan rasanya ada yang aneh. Meskipun kami tetap mengunjungi beliau di kala subuh tetapi dalam bentuk ziarah ke makam beliau.

Ya, Ramadhan tahun demi tahun selalu menyisakan kenangan. Dan ini adalah Ramadhan kami tanpa sosok "mamah". Semoga beliau diberikan syafaat di alam kubur.

Hm, semoga besok masih diberi kesempatan untuk menghirup udara subuh dan nikmat yang luar biasa dari Sang Pemberi Nikmat.

KP, 26 Agustus 2011

Senin, 22 Agustus 2011

Semua Tinggal Kenangan

Bismillahirrahmanirrahim....

Lama tak menulis di blog, banyak kejadian yang menghampiri di malam-malam terakhir Ramadhan. Mulai dari aku kehilangan jamaahan sholat tarawih hingga tugas dan ujian yang sempat membuatku menangis karena tak bisa menjawab dan mataku yang tiba-tiba kabur.

Dan, kejadian tadi malam lah yang membuatku tersentak kembali. Pukul setengah sebelas ketika aku baru saja ingin memejamkan mata, adikku membangunkan kami semua. "Kebakaran di Bong".

Bong, ya tempat itu adalah tempat Mama melahirkanku, aku besar di sana dengan lingkungan yang sebenarnya tidak terlalu kondusif. Hingga aku beranjak dewasa dan meninggalkan tempat itu untuk selamanya bersama semua kenangan.

Kembali ke cerita kebakaran.
Adikku yang memang ikut anggota pemadam kebakaran langsung pergi, pun dengan abah yang langsung berangkat. Warga di sana sudah seperti keluarga sendiri. Dan ada juga yang memang keluarga. Jadi, wajar kami juga was-was.

Akh, dari cerita yang kudengar kebakaran itu cukup besar dan mengerikan. Yang pertama kali Abah dan adikku datangi adalah rumah-rumah keluarga kami, kemudian mendatangi rumah-rumah tetuha di sana dan tentunya juga kawan-kawanku yang sudah menikah dan memiliki bayi. Mereka semua diungsikan terlebih dahulu ke toko taat yang di simpang sungai bilu. Dan juga membopong beberapa warga yang sakit.

Tentu saja api semakin membesar. Walaupun sebenarnya di kampungku itu ada pemadam kebakarannya juga. Tapi, semua personilnya ke Banjarbaru untuk mengikuti pawai tanglong. Jadilah api itu semakin membesar dan menghanguskan dua puluh empat buah rumah.

Aku sendiri di rumah jadi tak bisa tidur memikirkan ini. Maklumlah di sana banyak kawan-kawanku. Baru jam satu lewat adik dan abah pulang. Dan menceritakan semuanya.

Dan hari ini sore tadi aku menyempatkan diri untuk ke sana. Semuanya hangus, kulihat wajah sedih kawan-kawanku. "Musibah, Rin ai" kata salah seorang kawanku. Dan aku hanya bisa mengatakan sabar.

Aku kembali memperhatikan tempat itu. Kami sering menyebutkan gang budi di darat. Karena rumah kami dulu ada di depan gang. Aku baru sadar sebagian halaman pesantren saat kumasih kecil ternyata tempat parkir kendaraan Duta Mall.

Kutatap gedung yang menjulang tinggi itu. Sangat kontras sebenarnya dengan keadaan rumah-rumah sebagian kawanku. Kudengar-dengar pihak pengelola Duta Mall sendiri sejak pertama kali pembangunan gedung ingin membeli tanah yang terbakar ini untuk memperluas lahan parkir, tapi mereka tak setuju. Untungnya pihak Duta Mall tidak memperpanjang ini. Hingga mereka tetap bertahan di belakang gedung.

Dan kuacungi jempol CSR dari pihak duta mall sendiri, khususnya hypermart. Beberapa karung beras dan makanan instan lainnya mereka antar sendiri dengan menggunakan mobil pick up. Ya, bagiku wajar itu sebagai bentuk CSR mereka, tempat tinggal warga kan tepat di belakang Mall terbesar di kota ini.

Aku sendiri ingin sekali membantu mereka. Aku sempat terpikir untuk meminta bantuan kepada seseorang. Tapi, kubatalkan setelah ucapan Abah, "tak usah minta bantuan orang lain, sisihkan saja sebagian rezeki pian". Hm, benar juga ucapan Abah.

Dan, aku akan mengumpulkan pakaian-pakaianku yang masih bagus dan layak pakai untuk kawan-kawanku. Insya Allah lebih bermanfaat untuk mereka dan akan ada gantinya nanti. Itulah yang sering kali diajarkan oleh abah dan mamaku.

KP, 22 Agustus 2011
10.15

Senin, 08 Agustus 2011

Yang Tercecer

Bismillahirrahmanirrahim....

Tahun ini terhitung hampir tiga tahun sudah aku berkenalan dan memasuki lebih dalam dunia organisasi penulisan yang namanya sudah tak asing lagi "FLP". Perkenalan pertamaku sejak aku duduk di bangku SMP, lewat karya-karya penulis-penulis yang tergabung dalam organisasi ini, antara lain Mbak Asma, Mbak Helvy, Mas Irfan dan yang lainnya. Dan aku berkenalan dengan FLP Banjarmasin sejak tahun 2008.

Memasuki dunia FLP kali pertama ketika di mesjid Al-Barqah tidaklah seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Tapi, lambat laun aku mulai beradaptasi dengan kawan-kawan FLP. Hingga akhirnya aku mulai menyukai dan mencintai organisasi ini sampai sekarang.

Ini ramadhan ketiga aku menjalaninya dengan FLP. Jadi ingat ramadhan pertama berbuka puasa di rumah ketua flp bjm pertama dan sekalian reshuffle kabinet. Buka puasa yang kedua di rumah ketua komunitas flp bjm. Dan tahun ketiga ini rencananya di rumahku, tapi aku tak tega kalau harus memberatkan Mama. Aku tahu beliau setuju tapi dari kata-kata beliau aku bisa menangkap kesetujuan itu tidak sepenuhnya setuju. Karena aku memahami kondisi dan profesi beliau. Apalagi hari senin beliau harus kerja lagi. Dan aku benar-benar tak tega harus memberatkan beliau. Kejar-kejaran dengan waktu untuk beres-beres, memasak dan hal lainnya.***maafkan aku teman**

*Komitmen Itu*
Ah, membicarakan sebuah komitmen yang terjalin, aku jadi ingat saat reshuffle dan pembentukan kepengurusan yang baru. Aku senang kala itu melihat kawan-kawan yang bersemangat untuk lebih mengenalkan flp bjm di kancah lokal bahkan kalau perlu nasional dan internasioal. Program-program kerja yang mereka rancang sungguh luar biasa.

Dan komitmen untuk memajukan dan melebarkan sayap flp bjm itu pun semakin nyata, saat melihat peserta perekrutan anggota baru di bulan Januari 2010. Tapi, di saat-saat mulai melebarkan dan menggepakkan sayap untuk mencoba terbang lebih tinggi, beberapa bagian-bagian sayap itu harus rela tercecer. Bahkan aku tak tahu entah kemana bagian-bagian sayap yang penting itu tercecer.

Masihkan Komitmen yang terbangun itu tertanam kuat ?

Aku berharap komitmen itu masih tertanam kuat. Terutama komitmen untuk diriku. Kadangkala ada angin yang mencoba menggoyahkan akar komitmen ini. Tapi, aku berusaha untuk mempertahankan komitmen ini. Ketika aku berpikir bahwa sebuah komitmen adalah tanggungjawab maka aku akan berusaha mempertahankan komitmen ini bahkan mencoba memperkuatnya.

Dan, kini aku masih berusaha untuk mengumpulkan kembali patahan-patahan sayap penting yang tercecer. Tak ada yang mustahil ketika kita berusaha. Harapanku komitmen yang dibangun itu kembali mengakar kuat dan tak goyah.

Tapi, ketika suatu saat komitmen itu goyah, cobalah untuk menguatkan kembali komitmen itu. Berusahalah untuk tidak menambah bagian-bagian sayap ini patah dan tercecer. Perkuatlah sayap ini untuk terbang hingga dia bisa mencapai langit tertinggi dan tersenyum pada dunia.

Ingatlah dan kenang selalu saat-saat terindah kita bersama. Saat menyelami kata demi kata mencari sebuah makna kehidupan dan arti sebuah persahabatan serta persaudaraan. Semoga ini bisa memperkuat komitmen kita.

KP, 9 Agustus 2011
For Special My Sisters and My Brother

Sabtu, 06 Agustus 2011

Abah dan Pak Raden

Bismillahirrahmanirrahim . . .

Hm, pagi ini stamina saya benar-benar drop.Tapi, masih saya paksakan untuk melakukan aktivitas termasuk pembinaan di Alalak. Meskipun hanya sebentar memberi materi tanpa bertutur seperti biasanya.

Dan sebelum berangkat tadi, Abah masih sempat menegur saya. Melihat wajah saya yang agak pucat. Meskipun beliau sempat melarang tapi akhirnya mengizinkan juga untuk pergi.

Ya, Abah adalah sosok yang selama ini membuat saya tegar untuk mengarungi kehidupan. Beliau selalu membimbing dan mengarahkan saya untuk berbagai hal termasuk hal-hal kecil. Karena menurut beliau seorang anak perempuan adalah anak yang istimewa yang perlu di jaga.

Lalu, apa hubungannya judul postingan saya kali ini ?
Abah dan Pak Raden, adalah judul postingan yang saya pilih kali ini. Bagi saya Abah hampir sama dengan Pak Raden. Pasti, sudah tak asing lagi kan dengan nama itu. Sosok pendongeng yang khas dengan janggutnya, tongkat, suara serta cara beliau yang mendongeng sambil menggambar.

Nah, sosok seperti itulah sebenarnya Abah saya. Dari abah saya belajar untuk mengumpulkan keberanian untuk bertutur. Bukan sekedar membaca tetapi mencoba dengan mimik sehingga tidak terkesan hampa dan membuat orang mengantuk.

Abah yang mempunyai hobi menggambar seringkali menyalurkannya sambil bercerita. Profesi beliau sebagai tenaga pengajar dikombinasikan beliau dengan gambar-gambar yang lucu. Gambar Bobo, Paman Gembul, Rumah, Binatang, Manusia dan banyak lagi gambar lainnya yang beliau ciptakan.

Hampir setiap malam beliau menggambar. Besoknya beliau akan mengajar sambil memperlihatkan gambar itu. Tapi, bagi saya setiap malam, saya akan duduk di samping beliau. Beliau menggambar dan saya mengerjakan tugas. Setelah selesai, maka beliau akan bercerita. Aih, kadang-kadang cerita itu beliau ciptakan sendiri.

Bukannya mengantuk, mendengar cerita beliau saya seringkali tertawa. Dan selesai itu beliau akan meminta saya tidur. Meskipun kadang mata ini belum mengantuk.

Ya, abah ada sosok yang memberikan saya banyak pelajaran. Mengajari saya untuk berani berbicara di depan publik. Meskipun kali pertama saya dilanda demam panggung.

Abah dan Pak Raden. Dua sosok ini ada sosok idola saya. Sosok yang mengajarkan saya untuk belajar bertutur. Dan saya ingin mengulang kembali masa-masa itu. Masa-masa di mana di hari minggu atau sore hari ada cerita dari Pak Raden di televisi. Dan juga di setiap malam abah yang menyiapkan bahan ajar sekalian mendongeng untuk saya.

Dan kini, bukan mereka yang bertutur untuk saya, tapi saya yang kadang kala bertutur di depan keduabelas anak binaan. Meskipun saya tidak sehebat abah dan Pak Raden dalam bertutur, tapi ada kebahagiaan lain ketika mendengar anak-anak itu tertawa atau merespon apa yang saya ceritakan.

Hari ini, ketika anak-anak itu meminta saya untuk bercerita saya tidak dapat memenuhi permintaan mereka. Bukan karena tidak ada bahan tapi karena kondisi saya yang tidak memungkinkan.

Dan semoga, minggu depan saya bisa lebih baik dan kembali bertutur, meskipun dengan cara saya sendiri.

KP, 7 Agustus 2011

Katalog Pin Kayu YaZa Collection

Hai...Hai....
Ini dia YaZa Collection menjual pin kayu yang lucu dan ragam pilihan. Harganya bersaing kok dan juga bisa beli satuan yang kecil ukurannya 3-4 cm harga @ Rp 2.500 yang besar ukuran 5-6 cm harga @ Rp 3.500. Ada diskon khusus untuk yang beli lusinan dan satu lagi bisa campur belinya.
Untuk order bisa via email ke tiya_aulia@yahoo.co.id atau hubungi di 085751132671 (maaf, cuma melayani sms)^_^

Kerudung 1

Kerudung 2

Keropi

Campur 1

Ikan

Ada Apa Di Kala Dhuha ?

Bismillahirrahmanirrahim . . . .

Tak terasa sudah memasuki minggu pertama puasa. Apalagi di bulan puasa ini aktivitas lebih banyak ketimbang bulan puasa di tahun kemarin. Tapi, tak apalah yang penting tetap semangat dan ikhlas untuk menjalankan ibadah puasa kali ini.

Ahad kemarin untuk materi pembinaan tentang serba-serbi puasa. Dan mulai besok tepatnya ahad, saya bermaksud mengajak adik-adik binaan untuk mengenal dan mempraktekkan sholat dhuha. So, yuk kita mengenal ada apa di kala dhuha ?

Sholat dhuha. Hm, sholat ini adalah sholat yang dianjurkan oleh Rasulullah. Mengapa ? Nah, sholat sunah yang dikerjakan saat matahari mulai naik, kira-kira tujuh hasta sejak terbitnya, atau sekitar pukul tujuh pagi hingga waktu dzuhur, ini punya banyak sekali rahasia dan keutamaannya. Tapi, sebelum membahas lebih lanjut apa saja keutamaan dan rahasia di kala dhuha, ada baiknya kita mengenal bagaimana tata cara sholat dhuha.

Sholat dhuha ini dikerjakan paling sedikit dua rakaat dan sebanyak-banyaknya adalah dua belas rakaat. Pengerjaannya pun sama seperti sholat yang lainnya. Baik itu rukun maupun syarat wajib dan syarat sah sholatnya sama.

Adapun niat sholat Dhuha sebagai berikut :

"Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa."

Artinya: ” Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah.”

Di rakaat pertama surah yang dibaca adalah As-Syams dan rakaat kedua adalah Ad-Dhuha. Kemudian di rakaat berikutnya adalah Al-Kafirun dan Al-Ikhlas.

Setelah selesai sholat dhuha, adapun doa yang dipanjatkan adalah sebagai berikut :

“Allaahumma innad dhuha dhuhaauka, wal-jamaala jamaaluka, wal-qudrota qudratuka, wal-’ishmata ‘ishmatuka. In kaana rizqii fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana fissamaa’i fa anzilhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, bi haqqi dhuhaaika wa jamaalika wa qudratika, ya Allah”.

Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya masa pagi ini adalah masa pagiMU, keindahan ini adalah keindahanMU, kuasa ini adalah kekuasaanMU, kenyamanan ini adalah kenyamananMU. Seandainya rizki saya tersembunyi di dalam bumi maka keluarkanlah, jika di langit turunkanlah, jika haram bersihkanlah, berkat kesejatian masa pagiMU, keindahanMU, dan kekuasaanMU, ya Allah.

Next, baru kita mengungkap ada apa sebenarnya di kala dhuha dan manfaat sholat dhuha tersebut.

Pertama, Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia. Ini didasarkan pada sabda Nabi SAW yang diriwayatkan Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,
“Tiap pagi ada kewajiban sedekah bagi tiap ruas tulang kalian, Setiap tasbih adalah sedekah, Setiap tahmid adalah sedekah, Setiap takbir adalah sedekah, memerintahkan untuk melakukan kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah, dan semua itu dapat tercukupi dengan melakukan dua rakaat sholat Dhuha.” (HR. Muslim)
Jadi, intinya adalah sholat dhuha merupakan sholat di mana kita melaksanakan sedekah untuk diri kita sendiri, yakni seluruh persendian tubuh kita. Dan dengan melaksakan sholat dhuha maka kita telah memberikan sedekah untuk seluruh persendian tubuh kita.

Kedua, Ghanimah (keuntungan) yang besar. Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
“Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang. Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!. Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya). Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya? Mereka menjawab; “Ya! Rasul berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.” (Shahih al-Targhib: 666)
Nah, yang ini siapa yang mau mendapatkan keuntungan yang besar maka cukup dengan sholat dua rakaat di kala dhuha.

Ketiga, Yang rajin mengerjakan sholat dhuha maka telah disediakan sebuah rumah di dalam surga. Subahanallah, siapa yang tak mau dibangunakan dan disediakan rumah di surga. Hal ini telah dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surge.” (Shahih al-Jami`: 634)
Ayo, siapa yang berminat mendapatkan sebuah rumah di surga ?

Keempat, Memperoleh ganjaran di sore hari. Maksudnya ? Maksud dari ganjaran di sore hari ini adalah kecukupan kebutuhan kita untuk sore hari. Ini dijelaskan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
“Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan:"Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”

Kelima, Pahala Umrah. Iya, siapa yang tak mau coba mendapatkan pahala umrah setiap hari. Cukup dengan melakukan sholat dhuha setiap hari maka seseorang akan mendapatkan pahala umrah. Ini diriwayatkan oleh Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah….(Shahih al-Targhib: 673).
Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna” (Shahih al-Jami`: 6346).

Keenam,Mendapatkan Ampunan Dosa. Yuk, simak hadist berikut :
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)


Nah, bukankah begitu banyaknya keutamaan sholat di kala dhuha selain juga sholat dhuha sebagai pembuka pintu rezeki insan. So, tidak ada salahnya menyempatkan waktu beberapa saat untuk sholat dhuha sebelum beraktivitas, kan ???

Demikian dulu notes saya, sekalian untuk materi untuk esok hari. Semoga memberikan manfaat. ^_^

Referensi : http://islam-download.net/