Sabtu, 30 Maret 2013

Kalap Lihat Buku Murah

Bismillahirrahmanirahim.... Sabtu (30 MAret 2013) harusnya aku libur dan bisa stay di rumah mengganti hari jum'at yang masuk kerja. Tapi, berhubung ada tugas pengarahan untuk operator entry kagak jadi deh di rumah saja. Kali ini bukan ke sekolah tempat aku bekerja tapi ke SDN Kelayan Barat untuk menemui ketua PKG. Alhamdulillah pengarahannya tidak memakan waktu lama yah sekitar sejam-an sajalah. Ada enam orang yang akan mewakili kecamatan banjarmasin selatan untuk membantu jadi operator. DAri sekolahku sendiri ada dua utusan. Yo, wes satu paragraf di atas sebagai basa-basi saja ya sebagai pembuka. Hehhee Nah, siangnya aku mampir ke taman sari beli beberapa bahan craft. Ealah sampai rumah tanganku gatal untuk bikin bros. Jadilah, bikin beberapa bros dari bahan-bahan yang kubeli tadi. Bikin bros dari zipper dan renda atau bros rick rack sekalian juga sih kanzashi. Tapi, sayang kagak bisa di foto hasilnya. Nantilah semoga bisa diperlihatkan fotonya, yah sekalian tutorialnya ya ^_^ Malam minggu kalau biasanya anak muda memanfaatkan berjalan-jalan dengan kekasihnya. Kali ini aku memanfaatkan jalan-jalan dengan keluargaku. Tempat tujuannya cuma toko buku gramedia yang ada di veteran. Sebelumnya aku mampir dulu ke ATM, maklum dompet kosong. JAlan Veteran maceeetttt, halaman parkir gramedia juga penuh. Yah, perlu waktu beberapa lama juga sih sampai kendaraan kami terparkir pada tempatnya. Emang keberuntungan kali ya, di beranda gramedia ada bazar buku murah. Jiiiaaahhh, bisa tertebak kakiku dengan ringan menuju stand itu. Oalahhh lihat novel-novel religi dengan ketebalan yang lumayan harga miring banget cuma Rp 20.000-Rp 25.000,-. Sempat menimang-nimang beberapa novel akhirnya terbeli empat buah novel. Maklum aku sekarang aku haus banget baca novel, yah mumpung ada novel murah dengan ketebalan yang wow dan aku juga suka novel-novelnya ya beli saja. Andai bisa memborong bisa-bisa kuborong semua itu novel. Apalagi besok hari ahad. Biasanya aku bisa nggak tidur baca novel semalaman habis. Hehhee hitung-hitung refreshing. Eh, tumben-tumbenan adikku mendekati tas untuk bawa novelku. "Inilah ka" Kulihat beberapa buah buku yang diambilmya. Yah, kali ini aku setuju dengan buku-buku yang dibelinya. Ada 5 buah buku yang dipilihnya. KAyaknya dia juga pengen lagi, tapi aku tinggalkan masuk ke dalam. Kalau kelamaan bisa bocor dompetku. Sempat melirik lagi sih pengen ngambil novelnya lagi, tapi nyoba sabar dulu ya. Habiskan bacaan yang ada dulu. Waktu bayar di kasir aku meminta adikku yang ngatri. Hm, lumayan sih menguras uang bulananku tapi sedikit puas juga lihat buku yang dibeli keren. Eh, sedikit puas di sini karena aku cuma bawa pulang 5 novel termasuk novel sepatu dahlan. Waaa.... andai bisa borong lagi. Kedua orang tuaku hanya geleng-geleng kepala lihat kelakuan kami terutama kelakuanku yang kayak orang kalap lihat novel murah. Sempat ditanya begini, "Perlu berapa lama untuk menghabiskan 5 novel ini ?" Kayaknya dua minggu atau sebulan deh, nggak mungkin kan aku bawa novel ke tempat kerja. Kalau aku baca novel biasanya sih susah diminta berhenti alias kecanduan, makanya mumpung besok ahad seharian di rumah sajalh nggak perlu ke mana-manan. Baiklah, cukup dulu postingan kali ini. Saatnya refreshing baca novel sepatu dahlan dulu. KAdar Permai, 31 Maret 2013

Jumat, 29 Maret 2013

Suatu Minggu di Batakan

Bismillahirrahmanirrahim..... Lama juga ternyata tak nengok ni blog tersayang. Tapi yang namanya kangen coret-coret di blog ya menyempatkan waktu kali ini untuk nulis. MUmpung ada laptop dan modem yang nganggur di rumah. Cerita ini sebenarnya sudah lama ingin di tulis tapi apa mau dikata waktunya baru sekarang bisa nulis dan mudah-mudahan bisa di posting sekalian di hari ini ^.^ Februari tepatnya di hari ahad 24 Februari kami sekeluarga cuci mata. Yah, setelah masing-masing sibuk dengan urusan kerjaan dan kuliah akhirnya semua pada ngumpul di hari itu. Sebenarnya tidak ada rencana sih saat itu untuk jalan-jalan. Dadakan sajalah sekalian refreshing dengan rutinitas dan kumpul-kumpul. Tempat yang dipilih kali ini adalah pantai Batakan. Pantai yang terletak di kabupaten Tanah Laut ini ditempuh sekitar dua jam setengan dari Banjarmasin. Berhubung tidak ada persiapan matang jadilah kami berangkat tanpa membawa apapun. Maksudnya cemilan untuk dii jalan maupun bekal untuk makan siang. Cuma sempat makan pagi saja, Hehee ^_^ Tapi daripada nanti siang susah nyari makan di pantai akhirnya memilih mampir di Gambut tepatnya warung Baiti beli itik gambut yang maknyus tenan ^_^ Nah, parkirnya di seberang warung BAiti tepatnya di SPBU Gambut. Beruntunglah di SPBU ada minimarket. So, nyerbu minimarket untuk beli cemilan di jalan. Sepanjang jalan pemandangan yang terlihat tidak seperti di Banjarmasin. Tidak ada flyover yang bikin muuuaaaccceeettt. Yang ada hanyalah pegunungan dan persawahan yang hijau. Hm...sejuk nian di pandang mata. Perjalanan kami alhamdulillah mulus. Sempat tertidur juga sih di mobil, maklum sebelumnya begadang ada yang dikerjakan. Sekitar pukul setengah dua belas kami sampai di tempat. Pantai Batakan ini berbeda dengan Pantai Tangkisung yang sering kami kunjungi. Di sini tempatnya sunyi banyak kotoran kuda tapi banyak juga pepohonan untuk duduk. Saking tak terencananya, kami lupa bawa tikar akhirnya memilih duduk di bawah pohon. Untung saja ada tempat duduk di bawah pohon tempat nongkrongnya salah satu penyewa banana boats. Itik masak habang jadi menu makan siang kami hari itu. Hm...enak tenan itiknya renyah bisa digigit ditambah angin sepoi-sepoi dan pemandangan laut yang meneyjukkan mata. Suasananya kali ini meningkatkan nafsu makanku dari biasanya. Sekalian makan dengan santai tak ada yang dipikirkan. Ada satu pemandangan menarik yang menjadi pusat perhatianku. Seekor induk kuda yang menarik delman membawa penumpangnya di sampingnya berjalan seekor kuda yang lebih kecil. Kutebak kuda di samping itu adalah anak kuda. Aku memperhatikannya sambil makan. Ternyata bukan hanya aku saja yang memperhatikan dua binatang itu. Mama di sampingku pun memperhatikannya. Dan beliau iseng bertanya padaku. "Coba lihati kuda itu, kenapa kuda halusnya maupmati tarus kuda ganal ??" Kujawab saja dengan bahasa Banjar jua. " Nang halus nitu pasti anak kuda. Inya maumpati mamanya bagawi. Amun bisa bapander pasti ujar mamanya, nah nak kayak ini gawian mama mun km ganal bagawi itu sakit nak ai. Yah, jadi tau lo anak kuda itu amun bagawi nitu ngalih jadi kada usah batingkah macam-macam lawan kuitan," Mama hanya mengangguk medengar jawabanku. Pertanyaan beliau pun berlanjut, "Kalau dibandingkan dengan manusia, samalah ???" "Sama ai kaya manusia jua. Ulun lagi halus rancak banar umpat pian lawan abah bagawi. JAdi ulun tau kaya apa rasanya mancari duit. Sakalinya ulun kada jauh-jauh jua dari buhan pian gawiannya," YAh, percakapan diriku dengan mama memang diseleingi dengan tawa. Kalau boleh jujur kedua orang tuaku memang paling sering menguji aku dan adikku dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Sebenarnya justru pertanyaan seperti itu membuka wawasan aku dan adikku untuk berpikir kritis. Pertanyaan simpel namun jawabannya harus masuk akal. Ujar abahku "Jawaban itu harus logis". Hehhee ^_^ Siang itu air laut batakan berwarna coklat dan masih surut. Setelah selesai makan kami berempat main di pantai. Yah, sekedar jalan-jalan dan diselingi dengan guyonan-guyonan ringan. Meski panas tapi benar-benar menyenangkan. Puas bermain di pantai. Ini dia hasil jepretan di pantai Tepat pukul satu kami pulang. Perjalanan pulang pun dilanjutkan sebelumnya memang mampir di salah satu mesjid. Lupa nama mesjidnya apa. SHolat di sana kemudian meneruskan lagi perjalanan pulang. NAh, sebelumnya kami juga sempat mampir di tugu pahlawan Batakan. Di sini ada monumen untuk mengingat pahlawan batakan. JAdi ingat tadi di pantai abah sempat menguji pengetahuanku dengan pertanyaan seperti ini. " Pantainya ini samalah dengan pantai BAtakan di BAlaikpapan ?" Kujawab saja sama, karena dulu pertama kali penjajah masuk kan lewat sini. Tapi, sebelum pertanyaan berlanjut atau jangan-jangan jawabanku salah aku menjauhi abah. Biasanya kalau beliau menanyakan sesuatu bisa diajak debat. Lebih baik llaaaarrrii saja lah, ^.^ Perjalanan pulang kami pun dilanjutkan perut mulai keroncongan juga ternyata meski banyak makan cemilan di mobil. Untungnya di salah satu rumah makan **lupa namanya apa** masih ada lauk dan pauknya. Hm,,,uennaakk tenan makan ikan nila bakar panas-panas pake sayur bening. It's my favorite food. Tepat jam enam sore kami sampai rumah. Meskipun lelah tapi semua terbayar dengan kepuasan bermain di pantai. Dan besok semua akan memulai aktifitas kembali. Banjarmasin, 30 Maret 2013 Menjelang subuh yang indah.... Akhirnya selesai juga tulisan ini ^_^

Minggu, 10 Maret 2013

Guru Profesionalisme, Why Not ?

Bismillahirrahimanirrahim…. Alhamdulillah bisa posting lagi setelah vakum beberapa saat karena ada kesibukan lain kali ini menyempatkan coret-coret posting di blog. Ada banyak hal sebenarnya yang ingin di coret-coret di blog pribadi saya tapi seperti biasa disortir dulu. Dan kali ini kegiatan yang saya ikuti saya sempatkan ditulis di sini. Diklat Guru Angkatan ke 4, itulah mungkin yang menggambarkan secara singkat kegiatan yang sempat saya ikuti kali ini. Meskipun ke depannya saya mungkin hanya mengikuti sebagian materi yang disampaikan atau mungkin tidak mengikuti lagi tapi saya sedikit cukup puas mengikuti pengarahan di hari jum’at dan materi perdana di hari sabtu kemarin (1-2 Maret 2013). Di hari jum’at pengarahan yang saya dapatkan “selayang pandang” ukhuwah. Pengarahan ini lebih ke arah profil dan kebijakan dari tempat saya bekerja. Baik itu menyangkut sejarah, visi misi maupun kebijakan yang dilaksanakan di sekolah. Duduk di baris paling belakang menjadi pilihan saya jadi sekalian bisa menyelesaikan pekerjaan. Ibarat pepatah sekali merengkuh dua tiga pulau terlampaui. ^_^ Nah, di hari sabtu pembukaan diklat danmateri perdana dilaksanakan. Kali ini peserta lebih banyak dari hari jum’at. Beberapa peserta dari sekolah luar daerah sudah banyak yang datang dan memenuhi sebagian bangku tempat pelatihan diklat. Sebelum pembukaan sempat diberikan pengarahan kepada peserta. Seluruh peserta mendapatkan paket untuk bekal dilkat kecuali saya. Maklum saya bukan berstatus sebagai guru tapi beruntung karena diperbolehkan mengikuti materi perdana kemarin. ^_^ Sekitar setengah jam pengarahan langsung diberikan oleh sekretaris yayasan ukhuwah Ust. Khairani, S.Pd.I. Kalau kemarin pengarahan lebih ke arah selayang pandang yayasan kali ini pengarahan lebih ke arah amalan yaumi dan hal-hal yang akan dilakukan oleh peserta diklat. Sekitar pukul setengah sembilan lewat pembukaan dimulai. Kali ini pembukaan dihadiri dan dibuka langsung oleh dewan pembinaan yayasan Bapak Riswandi, ST. Ada tiga hal yang bisa saya tangkap dari sambutan yang beliau sampaikan hari itu. Dalam sambutannya beliau menceritakan kisah Thoriq Bin Ziyad yang dapat diambil ibrohnya. Fokus dan semangat dua hal utama yang bisa dipetik dari kisah Thoriq Bin Ziyad. Satu hal lagi yang bisa saya petik dari sambutan beliau adalah “Perubahan itu tidak diciptakan”. Saat itu terlintas dipikiran saya satu ayat yang sering saya dengar dan diskusikan di rumah surah Ar-Ra’du ayat 11. Setelah sambutan materi perdana pun di mulai. Ibarat di bangku kuliah ada kuliah perdana atau kuliah umum ketika memasuki pertama kali perkuliahan. Kalau mendengar kata kuliah perdana terkadang sempat terindukan juga kembali ke masa-masa di bangku kuliah. Semoga saja bisa kembali ke bangku kuliah  Sesuai judul yang postingan saya kali ini materi perdana pembukaan diklat mengangkat tema tersebut. Tema yang sangat menarik bagi saya dan pematerinya pun sudah sangat saya kenal Ust.Syaiful Mukmin, S.Pd.I yang tidak lain adalah kepala sekolah tempat saya bekerja. Gaya penyampaian beliau lugas dan komunikatif. Sebelum memasuki materi beliau menceritakan pengalaman-pengalaman beliau saat mengikuti berbagai pelatihan khususnya di Surabaya selama 1 tahun bersama Usth. Jamilah dan Ust.Dwi. Satu hal yang dapat saya tangkap dari cerita beliau “jangan pernah takut untuk bermimpi”. Beliau membuktikannya dengan menjadi peserta terbaik seluruh Indonesia. Materi menjadi guru profesionalisme diawali dengan ice breaking dua orang berpasangan saling dorong mendorong dengan telapak tangan. Yah, ice breaking ini menggambarkan bagaimana dorongan seorang menjadi guru. Mungkin lebih tepatnya apa yang motivasi seseorang untuk menjadi guru. Banyak hal penting yang bisa saya dapatkan dari materi kemarin, tapi mungkin hanya secara garis besar saya gambarkan di sini. Komitmen dan kompetensi yang tinggi dari seorang guru menggambarkan bagaimana keprofesionalisme-an guru tersebut. Hal ini bisa digambarkan salah satunya bagaimana dari hal pengelolaan kelas. Guru yang professional akan diuji di dalam kelas bagaimana dia mengelola anak didiknya. Yah, jadi ingat ucapan yang sering kali terlontar dari kedua orang tua saya. “ Guru itu tugasnya bukan hanya mengajar tapi juga mendidik”. Saat itu memang terlintas di benak saya kasus yang beberapa pekan lalu yang sempat terjadi di kota kita sendiri. Bullying yang terjadi di dalam kelas padahal dari berita yang beredar saat itu sang guru ada di dalam kelas. Mungkin ini bisa dijadikan gambaran bagaimana keprofesionalisme-an seorang guru diuji dalam menghadapi anak didik. Saya jadi ingat satu buku yang pernah saya bagaimana peran seorang guru dalam pendidikan karakter. Di dalam buku itu digambarkan bagaimana peran dan keteladan seorang guru akan diuji dalam mendidik anak-anak didiknya. Bukan hanya untuk anak didiknya saja melainkan juga untuk masyarakat. Kesimpulan utama yang saya ambil menjadi guru profesionalisme itu tidak mudah dan juga tidak sulit. Pengaplikasian dari materi-materi yang didapat baik dari bangku kuliah maupun dalam training yang bisa dijadikan bekal untuk menjadi guru professional. Empat hal terakhir yang bisa saya petik dari penyampaian materi diklat seorang guru professional haruslah terus mengembangkan kepribadiannya, ini bisa dilakukan dengan sikap ikhlas, motivasi diri, keyakinan dan kasih sayang. Dan saya rasa materi saya dapatkan hari itu cukup memuaskan saya saat itu. Meskipun ada beberapa pertanyaan muncul di benak saya. Untungnya saya beruntung bisa diskusi di rumah. Hal penting yang mungkin bisa saya petik menjadi apapun profesi seseorang berusahalah untuk menjadi professional. Semoga postingan saya kali ini bermanfaat dan bisa diambil hikmahnya. Menjelang subuh di ahad pagi yang indah Kadar Permai, 3 Maret 2013

Kamis, 22 November 2012

Arabian Style Momentum satu muharram saat yang paling tepat untuk menapaktilasi perjalanan Rasulullah SAW. Momentum peringatan tahun baru Islam ini diperingati oleh umat Islam dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat tentunya. Begitu juga dengan lembaga pendidikan tempat saya bekerja yang memang berbasis islam. Sehari sebelum tahun baru hijriah tepatnya Rabu tanggal 14 Nopember 2012 peringatan tahun baru hijriah diperingati di Ukhuwah. Ada berbagai lomba dan kegiatan yang memberikan kesan dan makna untuk memeriahkan tahun baru Islam. Semua unit di lembaga yayasan ukhuwah memang memiliki kegiatan masing-masing untuk memeriahkan momentum ini. Khususnya di unit SDIT Ukhuwah tidak hanya lomba saja tetapi juga dimeriahkan dengan penampilan teater oleh ustad dan ustadzah Al-Qur’an yang mengisahkan perjalanan hijrahnya Rasulullah. Teater yang singkat tapi berkesan. Selain kedua kegiatan itu ada juga acara tukar kado baik antar sesama siswa maupun sesama guru. Satu lagi hari itu saya merasa benar-benar Arabian. Why ?? Pagi itu saya datang agak terlambat ke sekolah setengah delapan saya baru sampai. Suasana sekolah sudah ramai. Kali ini anak-anak SD tidak berseragam seperti biasa pun juga dengan guru-gurunya. So, pake seragam apa ?? Arabian style, itulah gambaran busana hari itu. Baru menginjakkan kantor orang-orang kantor sudah tampil dengan cadarnya masing-masing. Setengah kaget sebenarnya saat saya datang ustadzah yang ada di kantor pada melakukan sesi foto dengan style Arabian dan cadar yang khas. Hanya aku yang tak bercadar maklum karena tak punya cadar, hehehee ^_^ Anak-anaknya juga tampil dengan busana ala arab. Tak ketinggalan ustadz pun tampil dengan style Arabian. Kegiatan pagi di unit SD diisi dengan berbagai lomba. Lombanya memang diadakan serentak seluruh kelas dan jenjang. Namun, setiap jenjang lombanya berbeda tergantung jenjang apa. Tapi satu catatan saya walaupun sederhana tapi meriah karena anak-anak senang mengikuti lombanya. Sekitar pukul sepuluh lomba selesai dan kegiatan dilanjutkan dengan pertunjukkan teater yang ditampilkan oleh ustad tim Al-Qur’an. Subahanallah pertunjukkan di lapangan terbuka yang sungguh luar biasa. Walaupun cuaca panas saat itu tapi anak-anak semangat menonton pertunjukkan. Setting dan acting yang memukau yang menceritakan peristiwa hijrah Rasulullah SAW ini benar-benar memberikan kesan. Perjalanan hijrah yang sarat dengan makna dan pembelajaran . Pertunjukan yang sangat memukau ini bukan sebagai hiburan semata tapi juga sebagai media pembelajaran. Sebelumnya anak-anak juga disuguhi perjalanan hijrah yang diambil dari film Umar Bin Khattab. Sayangnya saya benar-benar lupa mencharger kamera digital pribadi saya. Satu kali jepret ealah langsung mati kamera digitalnya. Jadilah hanya ada satu foto, sayang seribu sayang hasilnya pun tidak terlalu bagus. So, tidak ada dokumentasi pribadi hasil jepretan saya sendiri untuk di posting di blog pribadi ini. Selesai pertunjukan teater anak-anak kembali ke kelasnya masing-masing sedangkan ustadz dan ustadzahnya berkumpul di mesjid untuk melaksanakan kegiatan tukar kado. Ops, sebelumnya ada pertunjukkan nasyid dari kepala sekolah kami. Awalnya saya kira memang nasyid yang disetel dari sound ternyata ada konser kecil dari Ust.Syaiful dan Ust.Rachmansyah. Suaranya memang mirip dengan aslinya karena kalau tidak salah mereka berdua dulunya adalah vokalis nasyid saat kuliah. Benar nggak ya ?? Di mesjid setelah semua berkumpul tukar kado pun segera dilaksanakan. Kado-kado yang terkumpul diletakkan di tengah mesjid dan masing-masing mengambil nomor undian kado. Alhamdulillah saya mendapatkan kado kecil yang sangat amat bermanfaat. Kado ini menggantikan benda saya yang memang rusak. Rencana mau beli benda ini ternyata ada yang memberi. Alhamdulillah ya ^_^ Sesi foto dengan gaya Arabian menutup kegiatan hari itu. Foto bersama dengan gaya masing-masing dan style yang berbeda dari biasanya menjadi penutup agenda hari itu. Satu hal yang hampir saja terlupa menutup akhir tahun dengan doa akhir tahun. Untung saja sore itu Ibu menelpon dan mengingatkan saya untuk segera pulang karena beliau yakin saya belum membaca doa akhir tahun. Firasat seorang ibu memang tidak pernah salah. Hehe ^_^ Alhamdulillah akhirnya hari itu bisa menutup akhir tahun 1433 H dengan doa di akhir tahun ketika sore menjelang petang dan membaca doa awal tahun selepas sholat maghrib berharap agar diberikan keselamatan dunia akhirat, limpahan rahmat, selalu dalam lindungannya, rezeki yang cukup, pilihan terbaik dalam hidup dan dipanjangkan umur dalam melaksanakan ibadah. 9 Muharram 1433/ 23112012 - 03.00 Dalam senyap malam yang selalu mendamaikan hati.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Kota Apam Bumi Murakata

Bumi murakata, kotanya apam. Inilah julukan kabupaten di hulu sungai tengah yang saya kunjungi jum’at, 28 September 2012. Kali ini bukan untuk refreshing atau bersilaturrahim ke tempat keluarga melainkan untuk mengikuti workshop sekaligus pelatihan yang diadakan di SDIT Al-Khair Barabai. Bersama rombongan dari SDIT Ukhuwah Banjarmasin kami berangkat sekitar pukul delapan kurang lima belas menit dan sampai di tempat sekitar pukul setengah dua siang. Seperti biasa di setiap acara apapun yang saya ikuti selalu ada acara pembukaan dan pun kali ini, pembukaan acara di SDIT yang terletak di daera Bawan ini dibuka secara langsung oleh kepala dinas pendidikan, lupa saya nama beliau ^.^
Materi pertama sendiri disampaikan setelah sholat ashar, narasumbernya tidak lain adalah sekretaris yayasan ukhuwah Ustadz Khairani, dari sore hingga malam materi yang beliau sampaikan tentang ketatausahaan. Secara garis besar materi ini berisi tentang kelengkapan administrasi akreditasi, kalau tidak salah ya yang saya tangkap.
Point-point dari materi yang beliau sampaikan tidak lain adalah instrument dari penilaian akreditasi. Dan khusus untuk SD ada 157 point itu sudah dikerjakan sejak bulan Ramadhan hingga awal September karena SDIT Ukhuwah sendiri baru saja diakreditasi kembali di awal September kemarin. Oh iya, workshop yang saya ikuti kali ini bertemakan tentang Workshop Manajemen Ketatausahaan Sekolah, Workshop of Quality Assurance at School dan Pelatihan Manajemen Sekolah. Di workshop ini juga sekaligus pertemuan JSIT seKal-Sel. Besoknya tepatnya di hari sabtu materi yang saya terima agak berat (menurut saya sih !!). Materi ini menurut saya lebih cocok untuk ke pihak manajemen sekolah. Pemateri sendirinya pun berasal dari sekolah saya sendiri, ada Ustadz Bejo Riyanto yang juga sebagai ketua JSIT Wilayah dan Ustadz Syaiful yang tidak lain adalah kepala SDIT Ukhuwah tempat saya bekerja. Dari pagi sampai sore materi yang disampaikan hari itu benar-benar membuat saya binggung. Apalagi materi yang disampaikan di siang hari, masya Allah mata saya benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Saya jadi ingat semasa kuliah dulu, bila ada kuliah di siang hari mata kuliahnya teori ya sudah mata saya susah diajak kompromi. Tapi, saya punya strategi sendiri untuk mengatasi ini, dulu saat kuliah dosen meminta mahasiswa mendengarkan penjelasannya saja dan melihat materi yang disampaikan lewat LCD, pun dengan penyampaian materi saat workshop pemateri meminta mendengarkan berkonsentrasi untuk mendengarkan pemaparan karena softcopynya boleh diminta. Wahhh,,,itu sih bisa membuat mata saya tambah redup. So, solusinya ya saya mencoba mendengarkan dan menuliskan beberapa point yang penting menurut saya.
Untungnya masih pemateri sepertinya memahami bagaimana kondisi pesertanya bila di siang hari. Sehingga ada ice breaking di sela-sela materi.
Nah, ada yang menarik dari materi hari sabtu kemarin, saya benar-benar serasa mengingat lagi mata kuliah manajemen pemasaran dan akuntansi manajemen. Hubungannya apa ayo ?? Slide-slide materi yang disampaikan di hari sabtu itu semuanya berbahasa inggris, pokoknya serasa kuliah manajemen pemasaran dan akuntansi manajemen dulu. Di sini ada satu pembahasan yang membuat saya tertarik yaitu pembahasan tentang ISO dan juga Quality Management Principles. Dalam mata kuliah yang saya terima saat di bangku kuliah dulu kedua materi ini berhubungan dengan produk yang dihasilkan dan akan dipasarkan, maka dalam materi yang disampaikan saat workshop pun demikian. Prosesnya pun hampir sama, ada input, output dan proses. Bedanya di sini adalah fokus utama produknya siswa, berbeda dengan pembahasan di mata kuliah saya dulu yang memfokuskan pada produk baik berupa barang ataupun jasa untuk dijual kepada konsumen. Nah, satu hal lagi yang utama customer satisfaction, ternyata untuk peningkatan mutu sekolah ini juga penting, bukan hanya bagi perusahaan-perusahaan saja saat mereka memasarkan produknya. Di sekolah pun demikian customer satisfaction harus diperhatikan, karena menurut saya bukankah di sekolah generasi bangsa didik dan dibekali ilmu dengan akhlak untuk menjadi penerus bangsa. Eight Quality Management Principles pun demikian, dia memegang peran penting dalam peningkatan mutu sekolah. Pembahasan yang ini rasanya pun pernah saya dapatkan di bangku kuliah dulu, kalau tidak salah ada dimata kuliah MSDM. Bedanya pun sama dalam workshop ini lebih menitikberatkan kepada pembahasan mengenai peran manajemen di sekolah, beda dengan yang saya pelajari dulu yang menitikberatkan pada keterlibatan pihak manajemen di perusahaan. Apapun materi yang saya dapatkan paling tidak itu semua bisa menambah pengetahuan baru saya khususnya tentang dunia sekolah. Dan besoknya di hari ahad, seluruh peserta diajak rihlah ke Waki, tempat wisata outbond di kota apam. Hm, workshop yang menyenangkan. Dan semoga saja saya akan terus mendapatkan pengalaman serta ilmu-ilmu baru.
Banjarmasin, 1 Oktober 2012 Bersama keheningan malam yang selalu menemani ^_^

Kamis, 08 Maret 2012

Oleh-Oleh Workshop Dongeng Bersama Ka Awam

Oke, mulai dengan basmallah dulu. Bismillah..

Sesuai dengan postingan beberapa hari yang lalu. Ini ada oleh-oleh sedikit dari hasil workshop dongeng bersama Ka Awam.

First, kali pertama Ka Awam naik panggung. Weits, keren euy gayanya. Bikin suasana cair dan asyik. Ya, iyalah dengan suara binatangnya beliau bisa membuat orang tertawa mendengar prolog dari beliau. Sebelum masuk ke maeri terlebih dahulu beliau memberikan prolog dengan sebuah cerita. Lupa aku cerita apa. Tapi, yang pasti T.O.P banget deh. Keren.... Yang dewasa saja terkagum-kagum apalagi kalau anak kecil yang mendengar dongeng beliau. ^^

Dongeng...
Apa sih yang ada di benak kita kalau mendengar kata yang satu ini ??

Yang bisa jawab ada reward-nya lho !!
Aihh,, apa coba rewardnya. Hm, tenang yang berani mengeluarkan pendapatnya diberikan reward berupa..... ucapa terima kasih, hehhehee ^^

Baiklah, ini sedikit catatan yang ada di notesku tentang dongeng.
Dongeng itu sebuah cerita khayalan atau fiksi yang bisa juga dibumbui dengan cerita fakta atau realita yang terjadi. Hm, sebenarnya pengertian ini aku simpulkan sendiri sih. Hihihii...
Jadi intinya begini, dongeng itu adalah cerita perpaduan anatara fiksi dengan nonfiksi. Nah, sampai sekarang dongeng masih disukai oleh semua kalangan, terutama anak-anak. Apalagi biasanya sebagian orang tua memberikan dongeng ops salah maksudnya menceritakan dongeng kepada anaknya sebelum tidur. Tidak hanya orang tua yang di rumah guru-guru juga biasanya memberikan dongeng kepada anak didiknya.

Coba tebak orang yang bisa mendongeng disebut apa ? ?
Siapa yang tahu angkat jempolnya dong. Oalah, apa hubungannya ya ?? Forget it lah cuma intermezo saja.

Nah, orang yang suka mendongeng itu disebut sebagai pendongeng. Dan ternyata pendogeng sekarang menjadi sebuah profesi. Hm, profesi di sini maksudnya orang yang profesional. Jadi, gini yang bisa aku tangkap kemarin pas workshop. Sebuah profesi itu tidak harus mengharapkan imbalan yang berlebih. Contohnya begini, ketika memilih untuk menjadi seorang pendongeng maka ketika diminta untuk mendongeng di sebuah tempat dan diberi fee yang tidak terlalu banyak terima saja dan syukuri. Karena pendongen itu sebuah profesi, bukankah yang namanya profesi itu menuntut untuk profesional ?? **bener nggak sih ???***

Mendongeng perlu pake ekspresi wajah alias mimik nggak ya ??
Jawabannya sih relatif. Kalau di kalangan anak-anak supaya mendapatkan perhatian dari mereka ya harus pake ekspresi wajah. Kan jadi garing kalau mendongeng cuma kayak baca buku cerita. Datar dan monoton bisa-bisa jadi tertidur yang mendengarkan. Hehe..Kalau pake ekspresi alias mimik yang sesuai dengan cerita pastinya ceritanya eh dongengnya bisa lebih seru. ^^

Di catatan kecilku juga ada notes tentang alasan mengapa dongeng itu terasa sulit untuk disampaikan atau mungkin lebih tepatnya kenapa sih kok guruatau pengajar jarang bercerita. Ini dia yang tercatat sih cuma 3 di notesku. Kucoba jabarkan dulu satu-satu ya, hasil dari catatanku plus memoriku. Oke ??

*** bercerita itu sangat sulit***
Ada yang beralasan seperti ini. Kalau tidak salah saat acara kemarin ada salah seorang peserta yang mengatakan seperti ini. Sepertinya alasan ini kurang tepat untuk diungkapkan. Why ?? Dicatatan kecilku tertulis bahwa pada dasarnya setiap manusia memiliki naluri untuk bercerita atau mendengarkan cerita.
Kalau aku renungin bener juga sih !! Nggak percaya coba deh hitung dalam sehari berapa kali kita bercerita dengan kawan atau bahkan orang rumah sekalipun. Jangankan dengan manusia bukankah manusia juga bercerita kepada Khalik-nya.
Hm, jadi alasan yang satu ini kayaknya perlu direvisi lagi sih. Karena semua insan di dunia ini adalah orang yang memiliki keahlian untuk bercerita. Tapi, ya tinggal dipoles saja sedikit sesuaikan dengan kepada siapa cerita tersebut disampaikan.Ops, bahasa dan gaya komunikasi juga perlu diperhatikan dalam bercerita. ^^

**Kagak Pede**
Nah, kalau alasan yang ini sih aku juga masih ngerasa kurang PD kalau disuruh tampil di depan umum atau bercerita. Hm, tapi itu dulu sekarang aku sudah mulai memupuk rasa PD ku untuk tampil di depan umum. Semua ini berkat dorongan kedua orang tuaku terutama Abah yang selalu mendorong dan memaksaku mengikuti berbagai perlombaan yang tampil di depan umum. **Meski sebenarnya kagak pernah tampil menjadi pemenang dan sedikit memalukan, hihihiiii***. Akh, kenapa jadi ke cerita diriku ?? Intermezo sedikit, hehe ^^
Eh, ternyata alasan yang satu ini bisa diatasi lho. Caranya ?? Gampang-gampang susah sih.
Pertama, ketika akan bercerita kuasai dulu bahan cerita yang akan disampaikan. Hm, cerita yang dikuasai dengan baik dampaknya kita akan dengan leluasa untuk menyampaikannya. Walaupun nantinya ada sedikit lupa tapi karena kita menguasai bahan ceritanya jadinya kan bisa dikreasikan sendiri.
Kedua, nah ini yang penting sering-sering lah tampil. Semakin sering tampil di depan banyak orang alias di muka umum maka rasa percaya diri itu perlahan-lahan akan muncul.
**Tips, dariku mulailah memupuk rasa percaya diri itu dengan berlatih dari hal yang paling kecil. Misal berbicara atau belajar membaca cerita di depan kaca. Tataplah wajah dan ekspresi sendiri. Kemudian lanjutkan dengan berbicara di depan beberapa orang. Coba deh kalau biasanya berbicara dengan kawan kita bisa pede kan. Nah, sama juga ketika berbicara dengan khalayak pedenya juga akan muncul perlahan-lahan. Eh, awal-awalnya rada gugup sih melihat orang menatap kita tapi perbanyak doa di dalam hati itu bisa membuat kita tenang**

***Kagak punya banyak materi cerita**
Kalau alasan yang ini sih bisa diatasi juga. Di pasaran baik di toko-toko buku ataupun emperan-emperan pedagang kaki lima banyak dijual buku-buku cerita. Kalau pun kagak bisa beli di perpustakaan daerah biasanya banyak buku-buku cerita. Semakin banyak buku cerita yang dibaca maka akan semakin banyak referensi cerita yang dmiliki yang nantinya akan ditularkan alias dceritakan ke anak-anak.
Dibuat sendiri juga bisa kan cerita-cerita untuk disampaikan ke anak-anak. cerita ringan yang bisa diambil pelajarannya untuk anak-anak. Lebih kreatif ^^

Hm, baiklah cukup ini dulu untuk postingan malam ini.

Permaiku, 8 Maret 2012
Write By : Aditiya Rina Aulia (Tiya) ^^

Rabu, 07 Maret 2012

Gawe YaZa Collection Bareng FLP Banjarmasin

Bismillah....

Prolog dulu akh.....
Usaha sampingan yang sudah kugeluti hampir setahun ini alhamdulillah lancar. Margin yang diperoleh bila dihitung persatuan produk yang dijual memang kecil tapi kalau dikalkulasikan lumayan nambah uang untuk bayar ini, itu terutama skiripsi. Hehee ^^

Ops, daripada kebanyakan prolog mending langsung sajalah ke inti celotehan postingku kali ini.

Opo sih kerja bareng FLP Banjarmasin dengan usaha samping yang kuberi nama YaZa Collection ini. Nah, dihitung dengan jari sudah dua kali aku buka stand bareng kawan-kawan FLP Bjm. Biasanya aku kalau ada acara atau buka stand hanya aku dan adikku saja yang buka dan jaga. Tapi, berhubung diriku sekarang jadi danus, sekalian saja kan diajakin kawan-kawan flp buka stand bareng.

Lumayan lah keuntungannya bisa untuk nambah pemasukan kas. Oh ya, stand yang kerja bareng itu adalah stand saat acara himakom FISIP Unlam. Di sana FLP jualan buku sementara aku dengan barang daganganku seperti biasa aksesoris terutama handmade buatanku sendiri.

Yuk, dilirik sajalah ya. Sebagian fotonya yang sempat terdokumentasi.
Yang ini stand di himakom. Berhubung marginnya dibagi dua dengan panitia jadi untuk kas flp dapatnya separo dari margin.





Trus, kalau yang di MIM-Kidaung. Kagak ada dokumentasinya untuk yang flp. Hm, hasil fotonya kurang bagus alias goyang semua. Jadi, tidak dipublikasikan ya. ^^
Kalau yang ahad kemarin pemasukan lumayan banyak. Yang jaga juga keren uiy. Ada Yuli dan Erni. Salut deh buat mereka berdua. Dari pagi sudah beli barang untuk di jual. Jaga standnya setengah hari, manttaaapppp.. Maaf ya tidak bisa membantu banyak. :(

Yo, wes sekian sajalah liputan ops bukan liputan tapi sedikit cerita tentang gawe FLP Bjm dengan YaZa Collection.

Banjarmasin, 8 Maret 2012
Write By : Aditiya Rina Aulia (Tiya) ^^