Kamis, 08 Maret 2012

Oleh-Oleh Workshop Dongeng Bersama Ka Awam

Oke, mulai dengan basmallah dulu. Bismillah..

Sesuai dengan postingan beberapa hari yang lalu. Ini ada oleh-oleh sedikit dari hasil workshop dongeng bersama Ka Awam.

First, kali pertama Ka Awam naik panggung. Weits, keren euy gayanya. Bikin suasana cair dan asyik. Ya, iyalah dengan suara binatangnya beliau bisa membuat orang tertawa mendengar prolog dari beliau. Sebelum masuk ke maeri terlebih dahulu beliau memberikan prolog dengan sebuah cerita. Lupa aku cerita apa. Tapi, yang pasti T.O.P banget deh. Keren.... Yang dewasa saja terkagum-kagum apalagi kalau anak kecil yang mendengar dongeng beliau. ^^

Dongeng...
Apa sih yang ada di benak kita kalau mendengar kata yang satu ini ??

Yang bisa jawab ada reward-nya lho !!
Aihh,, apa coba rewardnya. Hm, tenang yang berani mengeluarkan pendapatnya diberikan reward berupa..... ucapa terima kasih, hehhehee ^^

Baiklah, ini sedikit catatan yang ada di notesku tentang dongeng.
Dongeng itu sebuah cerita khayalan atau fiksi yang bisa juga dibumbui dengan cerita fakta atau realita yang terjadi. Hm, sebenarnya pengertian ini aku simpulkan sendiri sih. Hihihii...
Jadi intinya begini, dongeng itu adalah cerita perpaduan anatara fiksi dengan nonfiksi. Nah, sampai sekarang dongeng masih disukai oleh semua kalangan, terutama anak-anak. Apalagi biasanya sebagian orang tua memberikan dongeng ops salah maksudnya menceritakan dongeng kepada anaknya sebelum tidur. Tidak hanya orang tua yang di rumah guru-guru juga biasanya memberikan dongeng kepada anak didiknya.

Coba tebak orang yang bisa mendongeng disebut apa ? ?
Siapa yang tahu angkat jempolnya dong. Oalah, apa hubungannya ya ?? Forget it lah cuma intermezo saja.

Nah, orang yang suka mendongeng itu disebut sebagai pendongeng. Dan ternyata pendogeng sekarang menjadi sebuah profesi. Hm, profesi di sini maksudnya orang yang profesional. Jadi, gini yang bisa aku tangkap kemarin pas workshop. Sebuah profesi itu tidak harus mengharapkan imbalan yang berlebih. Contohnya begini, ketika memilih untuk menjadi seorang pendongeng maka ketika diminta untuk mendongeng di sebuah tempat dan diberi fee yang tidak terlalu banyak terima saja dan syukuri. Karena pendongen itu sebuah profesi, bukankah yang namanya profesi itu menuntut untuk profesional ?? **bener nggak sih ???***

Mendongeng perlu pake ekspresi wajah alias mimik nggak ya ??
Jawabannya sih relatif. Kalau di kalangan anak-anak supaya mendapatkan perhatian dari mereka ya harus pake ekspresi wajah. Kan jadi garing kalau mendongeng cuma kayak baca buku cerita. Datar dan monoton bisa-bisa jadi tertidur yang mendengarkan. Hehe..Kalau pake ekspresi alias mimik yang sesuai dengan cerita pastinya ceritanya eh dongengnya bisa lebih seru. ^^

Di catatan kecilku juga ada notes tentang alasan mengapa dongeng itu terasa sulit untuk disampaikan atau mungkin lebih tepatnya kenapa sih kok guruatau pengajar jarang bercerita. Ini dia yang tercatat sih cuma 3 di notesku. Kucoba jabarkan dulu satu-satu ya, hasil dari catatanku plus memoriku. Oke ??

*** bercerita itu sangat sulit***
Ada yang beralasan seperti ini. Kalau tidak salah saat acara kemarin ada salah seorang peserta yang mengatakan seperti ini. Sepertinya alasan ini kurang tepat untuk diungkapkan. Why ?? Dicatatan kecilku tertulis bahwa pada dasarnya setiap manusia memiliki naluri untuk bercerita atau mendengarkan cerita.
Kalau aku renungin bener juga sih !! Nggak percaya coba deh hitung dalam sehari berapa kali kita bercerita dengan kawan atau bahkan orang rumah sekalipun. Jangankan dengan manusia bukankah manusia juga bercerita kepada Khalik-nya.
Hm, jadi alasan yang satu ini kayaknya perlu direvisi lagi sih. Karena semua insan di dunia ini adalah orang yang memiliki keahlian untuk bercerita. Tapi, ya tinggal dipoles saja sedikit sesuaikan dengan kepada siapa cerita tersebut disampaikan.Ops, bahasa dan gaya komunikasi juga perlu diperhatikan dalam bercerita. ^^

**Kagak Pede**
Nah, kalau alasan yang ini sih aku juga masih ngerasa kurang PD kalau disuruh tampil di depan umum atau bercerita. Hm, tapi itu dulu sekarang aku sudah mulai memupuk rasa PD ku untuk tampil di depan umum. Semua ini berkat dorongan kedua orang tuaku terutama Abah yang selalu mendorong dan memaksaku mengikuti berbagai perlombaan yang tampil di depan umum. **Meski sebenarnya kagak pernah tampil menjadi pemenang dan sedikit memalukan, hihihiiii***. Akh, kenapa jadi ke cerita diriku ?? Intermezo sedikit, hehe ^^
Eh, ternyata alasan yang satu ini bisa diatasi lho. Caranya ?? Gampang-gampang susah sih.
Pertama, ketika akan bercerita kuasai dulu bahan cerita yang akan disampaikan. Hm, cerita yang dikuasai dengan baik dampaknya kita akan dengan leluasa untuk menyampaikannya. Walaupun nantinya ada sedikit lupa tapi karena kita menguasai bahan ceritanya jadinya kan bisa dikreasikan sendiri.
Kedua, nah ini yang penting sering-sering lah tampil. Semakin sering tampil di depan banyak orang alias di muka umum maka rasa percaya diri itu perlahan-lahan akan muncul.
**Tips, dariku mulailah memupuk rasa percaya diri itu dengan berlatih dari hal yang paling kecil. Misal berbicara atau belajar membaca cerita di depan kaca. Tataplah wajah dan ekspresi sendiri. Kemudian lanjutkan dengan berbicara di depan beberapa orang. Coba deh kalau biasanya berbicara dengan kawan kita bisa pede kan. Nah, sama juga ketika berbicara dengan khalayak pedenya juga akan muncul perlahan-lahan. Eh, awal-awalnya rada gugup sih melihat orang menatap kita tapi perbanyak doa di dalam hati itu bisa membuat kita tenang**

***Kagak punya banyak materi cerita**
Kalau alasan yang ini sih bisa diatasi juga. Di pasaran baik di toko-toko buku ataupun emperan-emperan pedagang kaki lima banyak dijual buku-buku cerita. Kalau pun kagak bisa beli di perpustakaan daerah biasanya banyak buku-buku cerita. Semakin banyak buku cerita yang dibaca maka akan semakin banyak referensi cerita yang dmiliki yang nantinya akan ditularkan alias dceritakan ke anak-anak.
Dibuat sendiri juga bisa kan cerita-cerita untuk disampaikan ke anak-anak. cerita ringan yang bisa diambil pelajarannya untuk anak-anak. Lebih kreatif ^^

Hm, baiklah cukup ini dulu untuk postingan malam ini.

Permaiku, 8 Maret 2012
Write By : Aditiya Rina Aulia (Tiya) ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar